Jumat, 23 Mei 2014
Jumat, 16 Mei 2014
Kamis, 08 Mei 2014
makala media pembelajaran 2 dimensi 3 dimensi dan media lingkungan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Media
pembelajaran yang merupakan sarana dan prasarana untuk menunjang terlaksananya
kegiatan pembelajaran serta penunjang pendidikan dan pelatihan tentunya perlu
mendapat perhatian tersendiri. Keberadaannya tidak dapat diabaikan begitu saja
dalam proses pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Hal ini
dikarenakan tanpa adanya media pembelajaran, pelaksanaan pendidikan tidak akan
berjalan dengan baik, termasuk dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama
Islam.
Perkembangan
media ini mulanya hanya dianggap sebagai alat bantu mengajar guru (teaching
aids). Alat bantu yang dipakai adalah alat bantu visual, yaitu gambar,
model, objek dan alat-alat lain yang dapat memberikan pengalaman konkrit dan
motivasi belajar sehingga dapat mempertinggi daya serap dan hasil belajar
siswa.
Namun seiring dengan berjalannya
waktu fungsi media menjadi sangat lah penting dalam proses pembelajaran dan itu
disesuaikan dengan karakteristik siswa, yang mana fungsi media dapat
meningkatkan minat dan kemampuan siswa, memilih waktu yang tepat, ketersediaan
bahan dalam pembuatan media dan mempunyai mutu tehnis yang baik. Media
pembelajaran memilki banyak jenis dan masing-masing memiliki karakteristik..
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan atau isi pembelajaran, dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses pembelajaran.
Media mempunyai fungsi yang sangat
besar dalam kegiatan pembelajaran. Antara lain media dua dimensi, tiga dimensi
dan media lingkungan. karena media media-media tersebut berfungsi sebagai perantara
penyampai atau menyebarkan ide, gagasan, ataupun pendapat dalam belajar
sehingga yang dikemukakan tersebut sampai pada penerima yang dituju. Sehingga
dalam makalah ini akan di perjelas lagi tentang media pembelajaran berupa media
dua dimensi, 3 dimensi dan media lingkungan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian media dua dimensi, tiga dimensi dan media lingkungan?
2. Apa saja
Jenis-jenis Media Dua Dimensi, tiga dimensi dan media lingkungan?
3. Bagaimana Karakteristik Media Dua
Dimensi, tiga dimensi dan media linngkungan?
4. Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan
Media Dua Diamensi?
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media Dua Dimensi, Tiga
Dimensi dan Media Lingkungan
a) Media dua dimensi
Kata “media”
berasal dari bahasa Latin “medius”, yang secara harfiah berarti “perantara atau
pengantar”. Dengan demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar
atau penyalur pesan[1].
Sedangkan Media pembelajaran
secara adalah alat bantu proses
belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan
pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.[2]
Sementara
Media dua dimensi sendiri adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya
memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media
pembelajaran dua dimensi meliputi grafis, media bentuk papan, dan media cetak
yang penampilan isinya tergolong dua dimensi.[3]
Media Dua Dimensi mempunyai nilai tertentu,
yaitu memudahkan penyajian seperangkat metri tertentu, membangkitkan minat
anak, keseragaman informasi, dapat dilakukan secara berulang, menjangkau semua
bidang pelajaran. Guru di tuntut memiliki keterampilan dalam kegiatan
pembelajaran , termasuk kemampuan memberi penjelasan, baik penjelasan pokok
maupun penjelasan tambahan.
Dari pengertian diatas, secara umum
dapat dikatakan bahwa substansi dari media dua dimensi itu sendiri adalah
bentuk saluran, yang digunakan untuk menyalurkan pesan, informasi atau bahan
pelajaran kepada penerima pesan atau pembelajar dapat pula dikatakan bahwa media pembelajaran dua dimensi adalah
berbagai jenis komponen dalam lingkungan dalam lingkungan pembelajar yang dapat
merangsang pembelajar untuk belajar
b) Media Tiga Dimensi
Media tiga dimensi
ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga
dimensional. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup
maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya.
Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa
langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya
di mana benda asli itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke
kelas atau kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu
berada, maka benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran
yang efektif.[4]Media tiga dimensi yang dapat diproduksi dengan
mudah, adalah tergolong sederhana dalam penggunaan dan pemanfaatannya, karena
tanpa harus memerlukan keahlian khusus, dapat dibuat sendiri oleh guru, bahannya
mudah diperoleh di lingkungan sekitar.
Tiga dimensi muncul pada awal tahun
1960 yang mana itu diawali dari ketidak puasan penonton terhadap hasil gambal
film yang ada, sehingga muncullah inspirasi pembuatan gambar 3 dimensi yang
mana bisa membuat gambar seolah-olah seperti nyata.[5]
Media tiga dimensi yang
sering digunakan dalam pembelajaran adalah model dan boneka. Model adalah
bentuk yang dapat dikenal menyerupai persis benda sesungguhnya dalam ukuran
skala yang diperbesar atau dikecilkan.[6]Boneka
merupakan jenis model yang dipergunakan untuk memperlihatkan bentuk dari
manusia.
Benda asli ketika akan
difungsikan sebagai media
pembelajaran dapat dibawa langsung ke kelas,
atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di mana benda asli
itu berada. Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas
tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu berada, maka
benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif.
c) Media Lingkungan
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia lingkungan
diartikan sebagai bulatan yang melingkungi (melingkari) atau kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makluk hidup termasuk manusia dan perilakunya. [7]Dalam
kamus Bahasa Inggris peristilahan lingkungan ini cukup beragam diantaranya ada
istilah circle, area, surroundings, sphere, domain, range, dan environment,
yang artinya kurang lebih berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada
di sekitar atau sekeliling.[8]
Sumber
belajar lingkungan ini akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan anak
karena mereka belajar tidak hanya terbatas di dalam kelas semata, Selain itu
kebenarannya lebih akurat, sebab anak dapat mengalami secara langsung dan dapat
mengoptimalkan potensi panca inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan
tersebut. Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi anak sebab
lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan.
Lingkungan
yang ada di sekitar siswa adalah salah satu sumber yang dapat dimanfaatkan
untuk menunjang kegiatan belajar secara optimal. Apabila Anda mengajar dengan
menggunakan lingkungan tersebut sebagai sumber belajarnya maka hal itu akan
lebih bermakna dan bernilai, sebab para siswa diharapkan dengan peristiwa dan
keadaan yang sebenarnya, keadaan yang dialami sehingga lebih nyata, lebih
faktual, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggung jawabkan. Lingkungan
menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari siswa, memperkaya wawasannya,
tidak terbatas oleh empat dinding kelas, dan kebenarannya lebih akurat.[9]
Kegemaran
belajar sejak usia dini merupakan modal dasar yang sangat diperlukan dalam
rangka penyiapan masyarakat belajar (learning societes) dan sumber daya
manusia di masa mendatang. Begitu banyaknya nilai dan manfaat yang dapat diraih
dari lingkungan sebagai sumber belajar dalam pendidikan, bahkan hampir semua
tema kegiatan dapat dipelajari dari lingkungan. Sehingga dengan demikian
pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh - pengaruh
psikologis terhadap siswa.
Dalam
pemanfaatan lingkungan tersebut guru dapat membawa kegiatan - kegiatan
yang biasanya dilakukan di dalam ruangan kelas ke alam terbuka dalam hal ini
lingkungan. Namun jika guru menceritakan kisah tersebut di dalam ruangan kelas,
nuansa yang terjadi di dalam kelas tidak akan sealamiah seperti halnya jika
guru mengajak anak untuk memanfaatkan lingkungan. Artinya belajar tidak hanya
terjadi di ruangan kelas namun juga di luar ruangan kelas dalam hal ini
lingkungan sebagai sumber belajar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan
fisik, keterampilan sosial, budaya, perkembangan
emosional serta intelektual. Anak-anak belajar melalui interaksi langsung
dengan benda - benda atau ide - ide. Lingkungan menawarkan kepada guru kesempatan untuk menguatkan
kembali konsep - konsep seperti warna, angka, bentuk dan ukuran.
B.
Jenis-jenis media 2 dimensi, 3
dimensi dan media lingkungan
a. Media Dua Dimensi
Media pembelajaran dua dimensi
meliputi grafis, media bentuk papan, dan media cetak yang penampilan isinya
tergolong dua dimensi.
1. Media grafis
Media grafis
adalah media visual yang menyajikan fakta, ide atau gagasan melalui penyajian kata-kata,
kalimat, angka- angka, dan simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk
menarik perhatian, memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta
sehingga menarik dan diingat orang. Selain sederhana dan mudah pembuatannya
media grafis termasuk media relatif murah ditinjau dari segi biayanya.[10]Ada
pun yaang termasuk kedalam media grafis antara lain :
a. Grafik
Sebagai
suatu media visual, grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan
titik-titik, garis atau gambar. Fungsinya adalah untuk menggambarkan data
kuantitatif secara teliti, menerangkan perkembangan atau perbandingan sesuatu
objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas.[11]
b. Diagram
Diagram yaitu
gambaran yang sederhana yang dirancang untuk memperlihatkan hubungan timbal
balik yang biasanya disajikan melalui garis-garis simbol.[12]
c. Bagan
Seperti
halnya media grafis yang lain, bagan termasuk media visual. Bagan yaitu
perpaduan sajian kata-kata, garis, dan simbol yang merupakan ringkasan suatu
proses, perkembangan, atau hubungan-hubungan penting. Bagan Ada beberapa macam
antara lain; bagan pohon (tree chart), bagan arus (flow chart) , bagan garis
waktu (time line chart) dan Stream chart.[13]
d. Sketsa
Sketsa yaitu gambar yang
sederhana atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokok dari suatu
bentuk gambar.
e. Poster
Poster yaitu sajian kombinasi
visual yang jelas, menyolok, dan menarik dengan maksud untuk menarik perhatian
orang yang lewat.
f. Peta
Pada
dasarnya peta berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi.[14]
2.
Media bentuk
papan.
Media bentuk papan yang diringkas di sini terdiri dari
papan tulis, papan tempel, papan flanel, dan papan magnet.
a.
Papan Tulis
Fungsi papan tulis adalah untuk
menuliskan pokok-pokok keterangan guru dan menuliskan rangkuman pelajaran dalam
bentuk ilustrasi, bagan, atau gambar.
Keuntungan mengunakan papan tulis
adalah: dapat digunakan di segala jenis tingkatan lembaga, mudah mengawasi
keaktifan kelas, ekonomis, dapat dibalik.
Kekurangannya adalah: memungkinkan
sukarnya mengawasi aktivitas murid, berdebu, kurang menguntungkan bagi guru
yang tulisannya jelek.
b.
Papan tempel
Papan tempel adalah sebilah papan
yang fungsinya sebagai tempat untuk menempelkan pesan dan suatu tempat untuk
menyelenggarakan suatu display yang merupakan bagian aktivitas penting suatu
sekolah.
Keuntungan menggunakan papan tempel
adalah: dapat menarik perhatian, memperluas pengertian anak, mendorong
kreativitas, menghemat waktu, membangkitkan rasa keindahan, dan memupuk rasa
tanggung jawab.
Kelemahan-kelemahannya adalah: sulit
memantau apakah semua murid dapat memperhatikan, kemungkinan terjadi gangguan
kenakalan, membosankan jika terlalu lama dipasang.
Tugas guru berkaitan dengan papan
tempel adalah: membimbing daya cipta anak, menyarankan ide-ide, memberikan
petunjuk komposisi warna, memberikan penilaian. Tugas-tugas yang harus
dikerjakan oleh siswa adalah: mencari atau membuat bahan pelajaran, menentukan
komposisi warna, memelihara penggunaan dan keutuhanya.
c.
Papan flanel
Papan flanel sering juga disebut
sebagai visual board, adalah suatu papan yang dilapisi kain flanel atau kain
yang berbulu di mana padanya diletakan potongan gambar-gambar atau
simbul-simbul lain. Gambar-gambar atau simbul-simbul tersebut biasanya disebut
item papan flanel. Kegunaan papan flanel adalah: dapat dipakai untuk jenis
pelajaran apa saja, dapat menerangkan perbandingan atau persamaan secara
sistematis, dapat memupuk siswa untuk belajar aktif.
Keuntungan papan flanel adalah:
dapat dibuat sendiri, item-item dapat diatur sendiri, dapat dipersiapkan
terlebih dahulu, item-item dapat digunakan berkali-kali, memungkinkan
penyesuaian dengan kebutuhan siswa, menghemat waktu dan tenaga.
Kelemahannya adalah: pada umumnya
terletak pada kurang persiapan dan kurang terampilnya para guru.
Karena penyajiannya seketika,
kecuali menarik perhatian siswa, penggunaan papan flanel dapat membuat sajian
lebih efisien.[15]
d. Papan magnet
Papan magnet lebih dikenal sebagai
white board atau magnetic board adalah sebilah papan yang dibuat dari lapisan
email putih pada sebidang logam, sehingga pada permukaannya dapat ditempelkan
benda-benda yang ringan dengan interaksi magnet. Papan magnet memiliki fungsi
ganda, yaitu sebagai papan tulis dan sebagai papan tempel
Keistimewaannya adalah: alat
tulisnya khusus, tidak terkena debu, lebih mudah dipindah-pindahkan,
meningkatkan perhatian dan semangat belajar siswa karena tulisan yang lebih
terang. Dibandingkan dengan papan flanel, papan magnet memang lebih mahal.
Namun kelebihannya adalah: daya
rekat tempelan relatif lebih kuat sebagai akibat interaksi magnetik,
simbol-simbol dapat dipindah-pindahkan tanpa mengangkat, lebih bergengsi.
3. Media cetak.
Secara historis, istilah media cetak
muncul setelah ditemukannya alat pencetak oleh Johan Gutenberg pada tahun 1456.
Kemudian dalam bidang percetakan berkembanglah produk alat pencetak yang
semakin modern dan efektif penggunaannya. Jenis-jenis media cetak yang
disarikan di sini adalah: buku pelajaran, surat kabar dan majalah, ensiklopedi,
buku suplemen, dan pengajaran berprogram.
a. Buku pelajaran
Buku pelajaran sering disebut buku
teks adalah suatu penyajian dalam bentuk bahan cetakan secara logis dan
sistematis tentang suatu cabang ilmu pengetahuan atau bidang studi tertentu.
Manfaat buku pelajaran adalah:
sebagai alat pelajaran individual, sebagai pedoman guru dalam mengajar, sebagai
alat mendorong murid memilih teknik belajar yang sesuai, sebagai alat untuk
meningkatkan kecakapan guru dalam mengorganisasi bahan pelajaran.
Keuntungan penggunaan buku pelajaran
adalah: ekonomis, komprehensif dan sistematis, mengembangkan sikap mandiri
dalam belajar.
Bukupelajaran
hanya salah satu sumber pelajaran yang perlu diperlengkap dengan sumber lain seperti
perpustakaan, observasi lingkungan dan lain-lain. Karena ilmu terus berkembang
guru harus mencari bahan baru untuk hal-hal yang telah usang dan tidak berlaku
lagi.[16]
b.Surat
kabar dan majalah
Surat kabar dan majalah adalah media
komunikasi masa dalam bentuk cetak yang tidak perlu diragukan lagi peranan dan
pengaruhnya terhadap masyarakat pembaca pada umumnya. Ditinjau dari segi
isinya, surat kabar atau majalah dapat dibedakan menjadi surat kabar dan
majalah umum dan surat kabar dan majalah sekolah.
Fungsi surat kabar dan majalah
adalah: mengandung bahan bacaan hangat dan aktual, memuat data terakhir tentang
hal yang menarik perhatian, sebagai sarana belajar menulis artikel, memuat
bahan kliping yang dapat digunakan sebagai bahan display untuk papan tempel,
memperkaya perbendaharaan pengetahuan, meningkatkan kemampuan membaca kritis
dan keterampilan berdiskusi. Langkah-langkah yang harus diambil guru agar surat
kabar dan majalah berfungsi dengan baik adalah: membangkitkan motivasi membaca,
memberi tugas-tugas yang kontekstual, tampilkan kliping-kliping siswa yang
bagus agar menarik minat siswa yang lain, mengadakan diskusi dengan topik
berkaitan dengan isi surat kabar dan majalah, memberikan penghargaan yang wajar
atas karya para siswa.
c. Ensiklopedi
Ensiklopedi atau kamus besar yang
memuat berbagai peristilahan ilmu pengetahuan terbaru akan menjadi sumber
belajar yang cukup penting bagi siswa. Ensiklopedi merupakan sumber bacaan
penunjang. Tugas guru adalah memberikan motivasi dan petunjuk yang tepat kepada
siswa agar para siwa menggunakan ensiklopedi sebagai bacaan penunjang
pelajaran.
d. Buku suplemen
Buku suplemen dapat berfungsi
sebagai bahan pengayaan bagi anak, baik yang berhubungan dengan pelajaran
maupun yang tidak. Buku suplemen dapat menambah bekal kepada anak untuk
memantapkan aspek-aspek kepribadiannya. Yang termasuk buku suplemen adalah
karya fiksi dan non fiksi. Keberadaan buku suplemen dapat memberikan peluang
kepada anak untuk memenuhi minat-minat individual mereka. Melalui buku suplemen
dalam format-farmat yang lebih kecil dan menarik anak-anak akan menambah
perbendaharaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap baru yang cukup
menunjang kemantapan kepribadiannya. Misalnya, menambah rasa percaya diri
sendiri, bagaimana menjadi pribadi yang menarik, atau belajar karate tanpa
guru.
e. Pengajaran berprogram
Pengajaran berprogram adalah salah
satu sistem penyampaian pengajaran dengan media cetak yang memungkinkan siswa
belajar secara individual sesuai dengan kemampuan dan kesempatan belajarnya
serta memperoleh hasil sesuai dengan kemampuannya juga. Menurut jenisnya,
pengajaran berprogram dibedakan atas dua, yaitu program linier dan program
bercabang. Dalam program linier, kegiatan dibagi menurut langkah-langkah, dan
pada setiap halaman terdiri dari beberapa langkah. Pada setiap langkah ada
bagian yang harus diisi oleh siswa sebagai tes. Penjelasan dan pertanyaan yang
terdapat pada setiap langkah dibuat sedemikian rupa sehingga memberi peluang
kepada siswa untuk menjawab secara benar. Di akhir program diadakan tes untuk
menilai keberhasilan pencapaian tujuan program. Program bercabang juga
dibagi-bagi menjadi langkah-langkah tertentu, tetapi tiap halaman hanya
mengandung satu langkah baik penjelasan maupun pertanyaan. Pada bagian bawah halaman
diberikan satu pertanyaan yang telah disediakan kemungkinan jawaban. Bila siswa
memilih kemungkinan jawaban benar, ia tunjukkan untuk membuka halaman tertentu
yang berisi kata-kata pujian bahwa jawabannya tepat dan memberi peluang
melanjutkan ke langkah berikutnya. Tetapi jika jawaban masih kurang tepat, ia
harus kembali ke halaman pertama. Sama halnya dengan program linier, pada akhir
program bercabang juga diberikan tes.
f. Komik
Komik adalah suatu bentuk sajian
cerita dengan seri gambar yang lucu. Buku komik menyediakan cerita-cerita yang
sederhana, mudah ditangkap dan dipahami isinya, sehingga sangat digemari baik
oleh anak-anak maupun orang dewasa. Menurut fungsinya, komik dibedakan atas
komik komersial dan komik pendidikan. Komik komersial jauh lebih diperlukan di
pasaran, karena: bersifat personal, menyediakan humor yang kasar, dikemas
dengan bahasa percakapan dan bahasa pasaran, memiliki kesederhanaan jiwa dan
moral, dan adanya kecenderungan manusiawi universal terhadap pemujaan pahlawan.
Sedangkan komik pendidikan cerderung menyediakan isi yang bersifat informatif.
Komik pendidikan banyak diterbitkan oleh industri, dinas kesehatan, dan
lembaga-lembaga non profit.
b. Media Tiga Dimensi
1. Model
Padat (solid model)
Yaitu memperlihatkan bagian
permukaan luar dari pada objek dan sering kali membuang bagian-bagian yang
membingungkan gagasan-gagasan utamanya dari bentuk, warna dan susunannya.
Contoh model padat yaitu boneka, bendera, bola, anatomi manusia. Guna model
padat untuk membantu dan melayani para siswa sebagai informasi berbagai
pengetahuan agar siswa lebih paham dalam pelajaran.
2.
Model penampang (cuteway model)
yaitu memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak, apabila bagian
permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan bagian dalamnya. Model ini
berguna untuk mata pelajaran biologi, karena berfungsi untuk mengganti objek
sesungguhnya. Beberapa contoh model penampang adalah:
1) Anatomi
manusia dan hewan : mata, gigi, kepala, otak, tulang
belulang, paru-paru, jantung, bagian ginjal.
2) Kehidupan
tumbuh-tumbuhan: daun, batang, tangkai, akar, biji, tunas, bunga, buah-buahan.[17]
3. Model
kerja (working model), yaitu tiruan dari objek yang memperlihatkan bagian
luar
dari objek asli. Gunanya untuk memperjelas dalam pemberian materi kepada
siswa. Beberapa contoh model kerja
adalah: Alat-alat matematika: mistar-sorong, busur derajat.Peralatan
musik: biola, seruling, terompet, piano, tamburin.
4. Mock-ups, yaitu penyederhanaan susunan bagian
pokok dan suatu proses atau sistem
yang lebih ruwet.[18]
Guru menggunakan mock-up untuk memperlihatkan bentuk
berbagai objek nyata seperti
kondensator-kondensator, lampu-lampu tabung, serta
pengeras suara, lambang-lambang yang berbeda dengan
apa yang tertera di dalam diagram.
5.
Diorama, yaitu sebuah pemandangan 3
dimensi mini bertujuan menggambarkan pemandangan sebenarnya. Contoh:
Diorama di bagian bawah Monas Jakarta.
c.
Media
Lingkungan
Kondisi lingkungan itu
sangat berpengaruh sekali terhadap proses dan hasil belajar. Sehingga, dilihat
dari sudut pandang kondisi lingkungan, lingkungan ini dapat di bagi menjadi
dua, yaitu lingkungan alam dan lingkungan social. Lingkungan alam seperti keadaan
suhu, kelembapan,kepengapan udara, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan social
adalah yang berkaitan dengan interaksi manusia. Seperti obrolan di sekitar
kelas, teriakan siswa di lapangan. Karena itu, sekolah hendaknya didirikan
dalam lrngkungan yang kondusif untuk belajar.[19]
Lingkungan masyarakat
yang dapat dimanfaatkan dalam proses pendidikan dan pengajaran secara umum
dapat dibedakan menjadi tiga jenis lingkungan belajar, yaitu sebagai berikut :[20]
1. Lingkungan alam
Lingkungan alam atau lingkungan
fisik adalah segala sesuatu yang sifatnya alamiah, seperti sumber daya alam
(air, hutan, tanah, batu-batuan), tumbuh-tumbuhan dan hewan (flora dan fauna),
sungai, iklim, suhu, dan sebagainya.
Lingkungan alam sifatnya relatif
menetap, oleh karena itu jenis lingkungan ini akan lebih mudah dikenal dan
dipelajari oleh anak. Sesuai dengan kemampuannya, anak dapat mengamati
perubahan-perubahan yang terjadi dan dialami dalam kehidupan sehari-hari,
termasuk juga proses terjadinya.
Dengan mempelajari lingkungan alam
ini diharapkan anak akan lebih memahami gejala-gejala alam yang terjadi dalam
kehidupannya sehari-hari, lebih dari itu diharapkan juga dapat menumbuhkan
kesadaran sejak awal untuk mencintai alam, dan mungkin juga anak bisa turut
berpartisipasi untuk menjaga dan memelihara lingkungan alam.
2. Lingkungan sosial
Selain lingkungan alam sebagaimana
telah diuraikan di atas jenis lingkungan lain yang kaya akan informasi bagi
anak usia dini yaitu lingkungan sosial.
Hal-hal yang bisa dipelajari oleh anak dalam kaitannya
dengan pemanfaatan lingkungan sosial sebagai sumber belajar ini misalnya:
1.
Mengenal adat istiadat dan kebiasaan penduduk setempat
di mana anak tinggal.
2.
Mengenal
jenis-jenis mata pencaharian penduduk di sektiar tempat tinggal dan sekolah.
3.
Mengenal organisasi-organisasi sosial yang ada di
masyarakat sekitar tempat tinggal dan sekolah.
4.
Mengenal
kehidupan beragama yang dianut oleh penduduk sekitar tempat tinggal dan
sekolah.
5.
Mengenal
kebudayaan termasuk kesenian yang ada di sekitar tempat tinggal dan sekolah.
6.
Mengenal struktur pemerintahan setempat seperti RT,
RW, desa atau kelurahan dan kecamatan.
C.
Karakteristik Media 2 Dimensi,
3 Dimensi dan Lingkungan
1. Media Dua Dimensi
Media dua dimensi merupakan salah
satu pengelompokan media yang dilihat dari segi bentuknya. Dengan demikian
media dua dimensi memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang khas bila dilihat
dari segi bentuknya.
Media dua dimensi juga memiliki
ciri-ciri khusus yang mana ciri-cirinya ini hanya dimiliki oleh media dua
dimensi saja. Untuk lebih jelasnya berikut adalah karakteristik atau ciri-ciri
khas media dua dimensi.
Secara umum media dua dimensi
memiliki ciri-ciri dimana media ini termasuk kedalam media visual yaitu media
yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media dua dimensi yang pertama adalah
media grafis. Sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi untuk
menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai
menyangkut indra penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam
simbol-simbol komunikasi visual.
Simbol-simbol tersebut perlu
dipahami betul artinya agar penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien.
Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi pula untuk menarik
perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang
mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Selain
sederhana dan mudah pembuatannya media grafis termasuk media yang relatif murah
ditinjau dari segi biayanya.[21]
Media dua
dimensi yang kedua adalah media bentuk papan. Media ini pada
umumnya digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi di depan kelompok
kecil. Media papan disini meliputi papan tulis, papan flanel, papan buletin,
dan papan magnet. Media papan yang paling sederhana dan hampir selalu tersedia
adalah papan tulis.[22]
Media dua dimensi yang ketiga adalah
media cetak. Media cetak merupakan media yang relatif murah dan banyak
jumlahnya serta tersebar pada seluruh wilayah menjadi dambaan semua orang.
Fungsinya tidak kalah dengan radio dan televisi. Bahkan untuk kalangan
tertentu, bahan bacaan (buku, jurnal, majalah, koran, manual instruction,
brosur dan lain-lain) lebih menguntungkan, karena dapat dibaca ulang dan dijadikan
bahan acuan ilmiah.
2. Media Tiga Dimensi
Yang dimaksud dengan objek yaitu
benda yang sebenarnya, sebagaimana adanya, tanpa perubahan, kecuali hanya
dipindahkan dari tempat aslinya. Karena
benda yang sebenarnya dapat dijadikan media pembelajaran. Oleh karena itu
benda-benda nyata dapat memegang peranan penting dalam upaya memperbaiki proses
pembelajaran. Menggunakan benda-benda nyata atau makhluk hidup dalam
pembelajaran sering kali paling baik, dalam menampilkan benda-benda nyata tentang
ukuran, suara, gerak-gerik, permukaan, bobot badan, bau serta manfaatnya. Para
siswa akan lebih banyak belajar misalnya tentang ayam hutan yang dikandangkan
dikelas untuk dipelajari, dibandingkan hanya melihatnya digambar.
2. Model
Yang dimasud
dengan model dalam media pembelajaran adalah benda tiruan hampir menyerupai
benda aslinya. Semakin dekat pengalaman belajar menyerupai kondisi dimana siswa
akan menggunakan atau memeragakan pelajaran yag mereka dapat, semakin efektif
dan permanen pembelajaran tersebut.
Adapun
manfaat penggunaan model sebagai media pembelajaran antara lain:
a.
Dapat mengatasi benda aslinya. Bila benda aslinya
memang tidak ada, atau karena terlalu jauh sehingga tidak memungkinkan
didatangi atau dibawa kedalam kelas, sehingga dapat digantikan dengan model.
b.
Untuk
mengatasi keterbatasan pengamatan manusia, artinya karena terlalu kecil dan
rumitnya objek yang dipelajari, atau sebaliknya karena terlalu besarnya objek
yang dipelajari, maka hal tersebut dapat diatasi dengan penggunaan model.
c.
Untuk mengatasi ketenggangan waktu. Artinya bahwa
peristiwa-peristiwa masa lalu yang terjadi tempat atau lokasi, yang tidak
memungkinkan dilihat, dapat dibuatkan model-model kejadian.
Model terdiri dari lima bentuk, yaitu :
a)
Model sederhana, yaitu model yang dibuat cukup
sederhana, tidak terlalu mendetail dan rumit, yang penting dapat mewakili
bentuk benda aslinya.
b)
Model perbandingan, model yang dibuat betul-betul
memperthatikan perbandingan yang sesuai. Model tersebut mempunyai ukuran akurat
dan sebanding dengan benda aslinya. Perbandingan antara panjang, lebar, tinggi,
atau jarak titik satu dengan titik yang lain selalu sebanding sebagai contoh
model perencanaan suatu bangunan/market, maka ukuran perbandingan yang
digunakan sesuai. Contoh yang tepat model perbandingan baik adalah bola bumi.
c)
Model
irisan, yaitu model yang menggambarkan bagian-bagian dalam dari struktur objek.
Sebagian contoh adalah model irisan kulit manusia, model irisan lapisan-lapisan
kulit bumi, model irisan gunung berapi.
d)
Model lapangan, yaitu model yang menggambarkan suatu
lokasi yang membentang /melebar dari suatu wilayah. Model lapangan dimanfaatkan
untuk suatu kepentingan proyek yang memerlukan lokasi luas, sehingga dari model
tersebut tampak adanya perencanaan tata letak antara gedung satu dengan gedung
atau objek-objek lain dapat diketahui.
e)
Model susun, yaitu model yang menggambarkan suatu
objek dimana bagian-bagian dari objek tersebut dapat dilepas dan disusun
kembali. Tujuan bagian-bagian tersebut dapat dilepas adalah untuk memperjelas
tentang objek tersebut dan bila sudah selesai dapat disusun kembali.
3.
Globe
Globe tergolong kedalam media yang
berbentuk model, karena bentuk globe yang bundar merupakan miniatur dari bentuk
bumi. Globe atau bola dunia adalah model yang menggambarkan bumi. Pada
permukaan globe tergambar letak suatu lokasi wilayah dari berbagai negara. Oleh
karena itu globe termasuk model perbandingan.
Globe sangat memantu guru dalam
memberikan pemahaman kepada murid tentang pelajaran yang diberikannya.
Kelebihan globe sebagai media pembelajaran adalah mampu meragakan keadaanyang
sulit diamati siswa, seperti perputaran bumi atau peredaran planet dan letak
suatu negara atau wilayah. Adapun tujuan penggunaan globe adalah:
a. Membantu siswa untuk mempermudah
mempelajari letak-letak suatu wilayah dibumi
b. Menggambarkan bahwa bumi itu bulat
Pada
dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Tetapi
secara khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang:
a)
Keadaan permukaan bum, dataran rendah, sungai-sungai,
gunung-gunung, dan serta perairan lainnya.
b)
Tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat lain,
data budaya dan kemasyarakatan seperti misalnya populasi atau pola bahasa dan
adat istiadat.
c)
Data ekonomi, seperti misalnya hasil pertanian
industri atau perdagangan internasional.
4.
Specimen
Specimen artinya barang contoh,
yaitu barang-barang asli yang dijadikan sebagai contoh untuk mewakili benda
asli yang sebenarnya atau sebagian dari sejenis dari sekelompok benda yang sama
untuk dijadikan contoh.Dengan adanya specimen siswa mengetahui bagian dari
bendanya yang mungkin tidak terdapat didaerahnya atau ditempat mereka berada,
sehingga mereka tidak merasa asing lagi terhadap benda tersebut. Specimen yang
digunakan untuk proses pembelajaran hendaknya disediakan tempat dari kaca atau
botol, direkatkan nama, tanggal barang diperoleh/diawetkan. Hal ini disamping
untuk memelihara agar lebih awet juga supaya tidak digunakan sebagaimana
aslinya. Misalnya yang sering yang sering dilihat adalah specimen uang kertas.
a. Macam-macam Specimen
Terhadap beberapa jenis specimen yang perlu diketahui
antara lain:
1) Specimen
benda masih hidup, dapat diwujudkan dalam bentuk; aquarium, terrarium
insectarium
2) Specimen
benda yang sudah mati, dapat diwujudkan dalam bentuk herbarium, awetan dalam
plastik atau botol dengan menggunakan larutan formalin dan alkohol, taksidemi
dewan tiruan yang kulitnya sudah dikeringkan
3) Specimen
benda yang tidak hidup, misalnya batu-batuan, pasir dan tanah
4) Specimen
identitas, misalnya tanda tangan
b. Tujuan penggunaan Specimen
Tujuan penggunaan specimen antara lain:
1) Memperjelaskan
materi pelajaran
2) Menimbulkan
perhatian kepada subyek yang sedang diteliti
3) Merangsang
minat untuk menambahkan pengetahuan
4) Mendorong
untuk berfikir dan menyelidiki sendiri
D.
Kelebihan dan kekurangan Media 2 Dimensi,
3Dimensi dan Lingkungan
a. Media Dua Dimensi
a.
Media grafis
Kelebihan Media
Grafis :
1) Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap pesan yang
disajikan.
2) Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa.
3) Pembuatannya mudah dan harganya murah.
Kelemahan Media Grafis :
1) Membutuhkan keterampilan khusus dalam pembuatannya, terutama untuk grafis
yang lebih kompleks.
2) Penyajian pesan hanya berupa unsur visual.
b.
Media papan
Kelebihan:
1) Bermanfaaat di ruang manapun tanpa
harus adanya penyesuaian khusus.
2) Pemakai dapat secara fleksibel
membuat perubahan-perubahan sementara penyajian berlangsung.
3) Mudah dipersiapkan dan materinya
mudah digunakan.
4) Fasilitas papan tulis atau white
board selalu tersedia di ruang-ruang kelas.
Kekurangan:
1) Terbatas penggunaannya pada kelompok
kecil.
2) Memerlukan keahlian khusus dari
penyajinya (apalagi bila memerlukan penjelasan verbal).
3) Mungkin tidak dianggap penting jika
dibandingkan dengan media-media yang diproyeksikan.
4) Pada saat menulis di papan, guru
membelakangi siswa, dan jika ini berlangsung lama tentu akan mengganggu suasana
dan pengolaan kelas.[26]
c.
Media cetak
Kelebihan media cetak :
1) Siswa dapat
berhenti sewaktu – waktu untuk melihat sumber lain.
2) Siswa dapat
belanjar sesuai dengan kecepatan masing-masing.
3) Media ini
biasanya mudah dibawa.
4) Instruktur
dan siswa dapat dengan mudah mengulangi materi pelajaran.
Kekurangan media cetak :
1)
Mencetak
gambar atau foto berwarna biasanya memerlukan biaya yang mahal.
2)
Sukar
menampilkan gerak dihalaman media cetak.
3)
Bahan cetak
yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk
membacanya.
4) Tanpa perawatan yang baik, media
cetak akan cepat rusak, hilang atau musnah.
b. Media Tiga Dimensi
Media Tiga Dimensi (3D).
Kelebihannya:
1.
Siswa seakan-akan melihat benda yang nyata dengan
media 3D.
2.
Menimbulkan ketertarika siswa untuk berpikir dan
menyeledikinya.
3.
Pembelajaran akan berjalan dengan lebih sempurna
karena siswa dapat belajar langsung dengan menggunakan bahan-bahan replika atau
mirip dengan aslinya.
4.
Siswa dapat
memahami tentang sifat bentuk serta pergerakan suatu benda itu dengan baik.
5.
Memberi pengalaman tentang keadaan sebenarnya sesuai
banda atau bahan itu.
6.
Menggalakkan murid membuat kajian lebih lanjut
mengenai pembelajaran melalui media.
7.
Memberi lebih
banyak peluang kepada murid berinteraksi diantara satu sama lain.
Kekurangannya:
1.
Biaya pembuatannya mahal dan membutuhkan banyak waktu.
2.
Membutuhkan keterampilan dalam pembuatannya.
3.
Siswa tidak
akan memahami jika bentuk 3D tidak sama dengan nyatanya.
4.
Terbentur alat
untuk membuat media 3D[27]
c. Media Lingkungan
Banyak keuntungan
yang dapat diperoleh dari penggunaan lingkungan sebagai media pembelajaran,
antara lain :
a.
Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan
dibandingkan duduk di kelas selama berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa
akan lebih tinggi
b.
Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa
dihadapkan langsung dengan situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat
alami
c.
Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta
lebih faktual sehingga kebenarannya lebih akurat
d.
Kegiatan belajar lebih komprehensif dan lebih aktif
sebab dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau
wawancara, membuktikan atau mendemonstrasikan, dan menguji fakta
e.
Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan
yang dapat dipelajari sangat beraneka ragam seperti lingkungan sosial,
lingkungan alam, lingkungan buatan, dan lain-lain
f.
Siswa juga lebih dapat memahami dan menghayati
aspek-aspek kehidupan yang ada dilingkungannya, sehingga dapat membentuk
pribadi yang tidak asing dengan kehidupan di sekitarnya, serta dapat memupuk
rasa cinta akan lingkungan.
Sedangkan kelemahan dari penggunaan lingkungan sebagai media
pembelajaran antara lain
a. Tidak
seperti pelajaran dalam kelas, pelajaran diluar kelas harus disiapkan secara
matang karena jika kurang persiapan sebelumnya akan menyebabkan ada kesan
main-main ketika pelajaran berlangsung.
b. Adanya
anggapan belajar dengan lingkungan memerlukan waktu yang relatif lama, padahal
pelajaran cukup dilakukan selama beberapa menit saja kemudian dilanjutkan
dikelas.
c. Banyak guru
yang masih berpandangan sempit bahwa belajar hanya dilakukan didalam kelas.
d. Contoh Media 2
Demensi, 3 Dimensi dan Lingkungan
1.1Contoh Gambar Media 2 Dimensi
Bangun Ruang

1.2 Contoh
Media 3 Dimensi Bangun Ruang

1.3Media
Belajar Lingkungan

KESIMPULAN
Media dua dimensi sendiri adalah
sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar
yang berada pada satu bidang datar. Media pembelajaran dua dimensi meliputi
grafis, media bentuk papan, dan media cetak yang penampilan isinya tergolong dua
dimensi.
Media tiga dimensi
ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga
dimensional. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup
maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya.
Media
Lingkungan yang ada di sekitar siswa adalah salah satu sumber yang dapat
dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan belajar secara optimal. Apabila Anda
mengajar dengan menggunakan lingkungan tersebut sebagai sumber belajarnya maka
hal itu akan lebih bermakna dan bernilai, sebab para siswa diharapkan dengan
peristiwa dan keadaan yang sebenarnya, keadaan yang dialami sehingga lebih
nyata, lebih faktual, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggung jawabkan.
Yang termasuk media dua dimensi
diantaranya: Media Grafis : Grafik, diagram, batang, sketsa, poster, peta dan
globe. Yang termasuk media papan diantaranya: Papan Tulis, Papan tempel, Papan
flanel dan papan magnet. Dan yang ketiga yaitu media cetak, diantaranya: Buku
pelajaran, Surat kabar dan majalah, Ensiklopedi, Buku suplemen, Pengajaran
berprogram dan Komik.
Yang termaksud kedalam media tiga
dimensi diantaranya boneka, bendera, bola, anatomi
manusia,tengkorak,daun,gigi,bola dunia,alat peraga yang permukaannya timbul
seperti alat peraga gunung merapi, rumah atau apartemen,monas dan masi banyak
lainnya
Yang termaksud dalam media
lingkungan adalah Lingkungan Alam
contohnya sumber daya alam disekitar seperti hewan, tumbuh tumbuhan ,
bendamati seperti batu dan lingkungan sosial contohnya struktur sekolah, struktur
kecamatan dan masi banyak lagi lainnya
Media merupakan suatu perantara
(alat) untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan media yang tepat dapat
menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Media dua dimensi mempunyai
kelebihan dan kelemahan. Oleh karena itu guru harus dapat memilih media yang
sesuai dengan bahan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai
dengan baik dan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Arief Sadiman, dkk, Media Pendidikan pengertian,
pengembangan dan pemanfaatannya,
Jakarta: Rajawali, 2007
Arif ,Sadiman, Media Pendidikan. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada. 1996.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada. 2003.
Abdul Hamid, dkk, Pembelajaran Bahasa Arab,
Malang: Uin-Malang Press, 2008
Cecep Kustandi dan
Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran
Bogor: Ghalia Indonesia, 2003
Departemen
Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007,
H Anderson, Ronald. Pemilihan dan Pengembangan
Media untuk Media Pembelajaran. Jakarta: CV. Rajawali. terj. Yusufhadi
Miarso. 1987.
Nana sudjana, Media Pengajaran, Bandung: Cv
Sinar Baru, 2005.
Nasution. Media Teknologi Pendidikan. Jakarta: PT
Bumi Aksara. 2000.
Rodhatul Jenah, Media Pembelajaran, Banjarmasin: Antasari Pres, 2009,
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Pres, 2008)
http://mamikslawi.wordpress.com/2010/12/05/media-pembelajaran-tiga-dimensi/
[2] Ibid hlm.4
[3]
http://adhelisnarin.blogspot.com/2013/12/media-dua-dimensi.html
[5]
http://mamikslawi.wordpress.com/2010/12/05/media-pembelajaran-tiga-dimensi/
[6] Arief Sukadi Sadiman dkk,
Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar, (Jakarta: Mediyatama Sarana
Perkasa, 1996), hlm. 186
[8] Departemen
Pendidikan Nasional, Kamus
Besar
Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), Edisi. Ke-3, hlm. 675
[9]
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2007), Edisi. Ke-3, hlm. 675
[17] Nana Sudjana, Op.Cit,
hlm. 156-168
[18] Rodhatul Jenah, Media Pembelajaran, Banjarmasin:
Antasari Pres, 2009, hlm. 79-84
[19] Yudhi, Munadi Media Pembelajaran,(Jakarta:Gaung
Persada Press,2008),hlm.31-32.
[20] .Nana,Sudjana, Op.Cit ,hlm.212-214.
[23]
http://pato-alvarino.blogspot.com/2013/04/media-3-dimensi-nonproyektable.html
[24]Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Pres, 2008),hlm.
85-86
[25] Arief Sardiman dkk, Media Pendidikan pengertian, pengembangan
dan pemanfaatannya, (Jakarta: Rajawali, 2007), hlm.86-87
[27] Cecep Kustandi dan Bambang
Sutjipto, Media Pembelajaran( Bogor: Ghalia Indonesia, 2003),hlm.65-70
Langganan:
Postingan (Atom)